Entri Populer

Sabtu, 30 April 2016

CARA BUDIDAYA DAUN BAWANG (MUNCANG)




Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGLUZNtyRm2WhaX5EMNwQC6PutUhQaKJpIM5MIMEC1LX550V5nsI-E9oI3Pt8duLsXs4BFRfo_VaFiOjHTedlY0s4nK-yTQU739cz5xDJgycckrn022T18d_taPIe2JIJffmu0LwogbSPR/s320/IMG_1223.jpg
Muncang banyak ditanaman dan dibudidayakan dengan pola tanam tumpang sari. Sistem tumpang sari yang sekarang banyak ditanam adalah dengan tanaman sawi, cabe, wortel dan sayuran daun lain. Sebenarnya budi daya tanaman daun bawang relatif sangat mudah. yang lebih menggembirakan adalah hasil dari panennya sangat mudah untuk dipasarkan dan bahkan para tengkulak akan datang untuk survey dan bahkan akan langsung bayar di tempat untuk melakukan pembayaran secara tunai, dengan harga jual yang relatif stabil dan menguntungkan. Berminat untuk mencoba, baca dulu ulasan berikut ini !
Tips untuk memulai usaha
1. Pilihlah lahan yang sesuai untuk penanaman bawang daun. Disini tanah yang paling cocok untuk tanaman daun bawang adalah yang banyak mengandung humus. Sebaiknya dilakukan 15-30 hari sebelum tanam.
2. Selanjutnya, buatlah persemaian. Caranya, olah tanah, lalu tanam biji atau anak tunas sebagai bibit. Untuk 1 ha lahan, dibutuhkan bibit (tunas) sebanyak 200.000 anakan atau 1,5-2 kg biji.
Disarankan untuk hasil yang terbaik hendaknya lebih baik menggunakan bibit yang dari tunas atau anakan bukan dari persemaian, karena disamping waktunya lama, belum tentu hasil dari persemaiana tadi akan mengahsilkan bibit yang berkualitas.
3. Siapkan lahan untuk penanaman. Caranya, cangkul tanah sedalam 30-40 cm, kemudian berikan pupuk kandang sebanyak 10-15 ton/ha. Buat bedengan selebar 0,6-1 m. Buat parit dengan lebar 20-30 cm di antara bedengan. Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5 dengan 1-2 ton/ha kapur dolomit dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm. 
4. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm.
5. Pindahkan bibit ke lahan penanaman setelah berumur 2 bulan (tingginya 10-15 cm).
6. Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret). Kendala Budidaya Bawang Daun Jenis Tanaman daun bawang ini mudah terserang hama dan penyakit, terutama pada musim hujan.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3lJUtU8kQ6CdR_WAR_MXlMMOLqgCFqoS6II5TCv69S7Kb42P9ExrVREbwFcCBTmQegHUCCabu0O7PSss4OSsiOfe9mh58RoTluOQnEnSxSBrXlIdZeOjY3GACkFqgzfAGvV1CsXdi4zlV/s320/IMG_1225.jpg
Berikut beberapa jenis hama dan penyakit yang umum menyerang tanaman bawang daun ini, yakni :
- Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.) Pengendalian: cara pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan pengendalian kimia dengan Hostathion 40 EC, Orthene 75 SP, Cascade 50 EC atau dengan perangkap ngengat. 
- Busuk daun/embun tepung (Peronospora destructor (Berk.) Casp) Pengendalian: menggunakan benih/bibit sehat, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan fungisida Dithane M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 SP.
- Thrips/kutu loncat/kemeri (Thrips tabbaci Lind.) Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliaceae; menanam secara serempak; memasang perangkap serangga berupa kertas/dengan insektisida Mesurol 50 WP. 
- Busuk leher batang (Bortrytis allii Munn.) Gejala: leher batang menjadi lunak, berwarna kelabu, bentuknya menjadi bengkok dan busuk. Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliacea, penggunaan benih/bibit sehat, meningkatkan kebersihan kebun dan tanaman dan fungisida Dithane M-45 atau Daconil 75 WP. 
Strategi Budidaya Bawang Daun
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioKzJ2Lh5excuPGvEDxxI927iX3q0dQVNugVzHLExA6PLaQOi2qSMveLIW15aCmNhMssXb9fe_mJph_fCbM4zl7j_bKGB80qpAgAn3Mn5xqxCUlnf-20XRPPD8fvyUgNEEc0hsXzzvI-VQ/s320/IMG_1224.jpg
- Pastikan lahan sudah diolah sebelum ditanami sehingga unsur hara yang diperlukan tanaman bawang daun tercukupi.
- Lakukan upaya pengendalian penyakit sedini mungkin, antara lain dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida sesuai anjuran.
- Setelah tanaman bawang daun berumur 3-4 minggu, berikan pupuk urea sebanyak 3 g untuk setiap tanaman. 
- Lakukan panen bawang daun setelah berumur 2,5 bulan sejak ditanam atau sekitar 4 bulan dari biji disemai. Tanaman yang baik dapat menghasilkan 10 ton/ha bawang daun.
- Sebelum kanopi tanaman utama saling menutup, bawang daun harus sudah dipanen. 
- Gali informasi dan pengetahuan mengenai budidaya bawang daun melalui berbagai media seperti buku, majalah, pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan kegiatan pertanian dan perkebunan dsb. 

Jumat, 27 November 2015

Budidaya kangkung sistem hidroponik di baskom


Budidaya kangkung sistem hidroponik di baskom
Seminimalisnya rumah anda, bertanam hidroponik yang satu ini pasti bisa dilakukan. ya menanam kangkung dengan sistem hidroponik dan tentunya akan lebih sehat dibandingkan dengan kangkung air yang sering kita beli. yuuk kita praktekan saja cara menanam kangkung dengan sistem hidroponik di baskom ini. 
Persiapan Bahan :
Adapun bahan-bahan yang perlu kita persiapkan adalah sebagai berikut : 
  • Benih kangkung ( bisa anda beli di toko pertanian )
  • Keranjang bolong-bolong seperti pada gambar 
  • Baskom sebagai media air dan nutrisi pupuk
  • Pupuk hidroponik , bisa menggunakan AB Mix hidroponik sayur ( banyak tersedia di toko-toko pertanian ) ( atau bisa anda buat sendiri  Baca disini ( Cara Membuat pupuk Hidroponik )
  • Atonik kalo ada, ga pakai ini juga tidak jadi masalah

Langkah-langkah dalam menanam kangkung hidroponik
sistem hidroponik ini tidak jauh beda dengan sistem hidroponik sistem sumbu ( Bisa anda baca disini : Hidroponik cabai dengan sistem sumbu kompor ) . Teknik penanamnya sangat sederhana sekali, anda tidak perlu melakukan pindah tanam. Berikut langkah-langkahnya :
1. Perlakuan Benih
Rendam benih dengan  air dingin/ air hangat bisa juga ditambahkan atonik agar nantinya cepat tumbuh, kemudian lihat apakah ada yang benih yang mengapung, jika ada buang benih tersebut . ( benih terapung menandakan benih kurang bagus dan tidak akan berkecambah nantinya. Setelah itu buang air nya, kemudian benih yang direndam tadi bungkus dengan kain kemudian siram kainnya dengan air hangat dan simpan ditempat yang gelap selama semalaman. Perlakuan benih ini ditujukan agat benih cepat pecah dan berkecambah. 
benih kangkung hidroponik
benih kangkung hidroponik
2. Siapkan nutrisi yang di buat di ember tiap 1 liter air perlu ditambahkan 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B, kemudian setelah tercampur rata masukan ke dalam baskom sebanyak batas bawah kernajang bolong-bolong, jangan sampai melebihi batas bawah wadah bolong-bolong, hal ini untuk menghindari bibit busuk nantinya. 
3. Setelah benih sudah pecah kemudian simpan ke keranjang bolong-bolong. Ada dua cara yang bisa anda lakukan setelah benih di simpan keranjang bolong. 
  • anda bisa langsung simpan di teras halaman rumah anda untuk memperkenalkan langsung dengan matahari. 
  • Anda bisa tutup dahulu baskom dengan plastik berwarna hitam selama seharian . Hal ini ditujukkan untuk merangsang tanaman melakukan Fototropisme . Fototropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh pengaruh rangsangan cahaya. Fototropisme terbagi dua yaitu fototropisme positif dan fototropisme negatif. Pada umumnya, bagian tumbuhan di atas tanah bersifat fototropisme positif mengikuti arah sinar matahari. Dan akar bersifat fototropisme negatif ( https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_tumbuhan
    pembibitan kangkung hidroponik
    pembibitan kangkung hidroponik
    kangkung hidroponik berkecambah

4. setelah tanaman kangkung sudah tumbuh sempurna anda cukup mengganti nutrisinya saja jika nutrisi mulai berbau, atau menambahkan jika nutrisi dalam baskom berkurang karena diserap oleh akar kanngkung
5. Setelah tanaman berumur 2 minggu, konsetrasi larutan perlu di tingkatkan, yang semua 5 ml per 1 liter, anda bisa menambahkan 7-9 ml per liter air. Dan lakukan langkah ke - 4 jika nutrisi dalam baskom berkurang. 
6. Setelah 3 - 4  minggu masa tanam, kangkung sudah bisa anda panen . 
panen kangkung hidroponik
panen kangkung hidroponik
7. Anda bisa bandingkan, enak mana kangkung yang ditanam sendiri dirumah anda dengan anda membeli di pasar .. ^_^
Selamat mencoba berhidroponik ria ^_^

Selasa, 29 September 2015

TABUNGAN JAHE ORGANIK (TAJANIK)


Salam Tani !!!  Rekan-rekan Gerbang Pertanian semua, kali ini maspary akan memposting hasil tulisan saya yang pernah saya gunakan sebagai materi pada penyuluhan Posdaya di Kabupaten Banyumas. Tentunya sasaran saya kali ini bukan hanya masyarakat petani saja akan tetapi pada semua masyarakat yang peduli akan lingkungan terutama masyarakat kota yang notabene kebanyakan mempunyai lahannya sempit. Silahkan disimak
tabungan-jahe-organik
DASAR PEMIKIRAN
Setiap manusia pasti mempunyai kebutuhan yang harusnya dipenuhi entah itu kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Baik itu kebutuhan makan, pakaian, tempat tinggal, pengobatan, kendaraan, perhiasan dll. Namun banyak diantara kita yang belum bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, jangankan untuk membeli kendaraan untuk berobat atau bahkan untuk sekedar makan saja terkadang belum bisa terpenuhi dengan layak. Kebutuhan bisa bersifat harian, mingguan, bulanan dan bahkan tahunan. Kebutuhan yang sifatnya tahunan biasanya kita sering tidak merencanakannya. Bukan karena kita lupa tetapi karena memang saking banyaknya kebutuhan didepan mata yang harus segera kita penuhi.
Dilain sisi kalau kita memandang Negara Indonesia adalah Negara Agraris yang gemah ripah loh jinawi. Memiliki tanah sangat luas dan subur, ada pepatah mengatakan tongkat kayu di tancapkan saja sudah bisa jadi tanaman. Sangat ironi dengan keadaan masyarakat miskin Negara kita. Selain itu banyak sekali tanah-tanah disekitar rumah kita (pekarangan, halaman dan tritisan) yang belum termanfaatkan secara maksimal. Satu dua orang menggunakan tanah sekitar rumah hanya untuk menanam bunga atau tanaman buah akan tetapi kebanyakan masyarakat kita hanya menganggurkan tanah-tanah tersebut. Selain itu banyak tanah-tanah kosong menunggu dibangun yang hanya ditumbuhi rumput alang-alang. Coba kita bayangkan alangkan mulianya jika kita bisa memanfaatkan tanah-tanah kosong tersebut. Tapi untuk memanfaatkan tanah-tanah tersebut agar bisa lebih berdaya guna juga butuh ketrampilan dan manajemen yang tepat.
Masyarakat kita dalam satu keluarga biasanya ada bapak, ibu dan anak, terkadang ada kakek dan nenek. Dalam satu keluarga penopang ekonominya biasanya hanya bapak. Sedangkan ibu, anak dan kakek/nenek biasanya banyak waktu luang yang masih bisa dimanfaatkan untuk mengurangi beban ekonomi keluarga. Cuma yang jadi kendala adalah belum menemukan ide tau gagasan bagaimana memanfaatkan waktu dan tenaga tersebut agar berdaya guna.
Oleh karena itu timbulah ide atau gagasan Tabungan Jahe Organik (TAJANIK) oleh Maspary. Bagaimana kita memadukan dua hal yang belum bermanfaat secara maksimal tersebut (waktu dan tenaga yang luang dan pekarangan kosong) menjadi sebuah solusi untuk memenuhi salah satu dari banyaknya kebutuhan hidup yang belum bisa kita dapatkan terutama kebutuhan yang sifatnya jangka panjang atau tahunan.
PENGERTIAN TAJANIK
TAJANIK merupakan singkatan dari Tabungan Jahe Organik. Istilah ini merupakan konsep pemikiran/ skema simpanan atau tabungan dalam bentuk jahe. Konsep ini bisa kita terapkan pada perorangan baik petani atau bukan petani, kelompok tani, kelompok wanita tani, pemuda tani, PKK, karang taruna, POSDAYA dll. Dua hal sebagai syarat memiliki TAJANIK adalah adanya kemauan dan ketekunan (istiqomah). Sebenarnya TAJANIK tidak berbeda dengan tabungan biasa yang dalam bentuk uang kita simpan di bank setiap bulan, minggu atau bahkan sehari sekali. Cuma perbedaannya kalau tabungan biasa yang kita simpan adalah uang dan diambil dalam bentuk uang juga sedangkan dalam TAJANIK kita investasi bibit jahe, tenaga, waktu, air dan pupuk organik dan dapat diambil dalam bentuk rimpang jahe baru bisa kita jual untuk dijadikan uang.
Ada beberapa nilai lebih Tabungan Jahe Organik (TAJANIK) dibanding menabung di bank :
1. Pekembangan modal sangat cepat. Dengan modal yang murah dalam waktu satu tahun bisa merncapai keuntungan berlipat ganda. Keuntungan bisa lebih dari 200%. Coba kita bandingkan dengan menabung di bank maksimal keuntungan saat ini hanya sekitar 12 %.
2. Sangat cocok diterapkan dalam organisasi masyarakat lemah karena TAJANIK memerlukan modal sangat kecil dan sebaiknya dikoordinir oleh organisasi dan dilakukan secara bersama-sama agar timbul semangat dan istiqomah. Selain itu dalam memasarkan produk akhir tabungan jahe sebaiknya dilakukan secara bersama-sama agar mudah menembus pasar.
3. Bisa dilakukan secara bertahap dan terus menerus sesuai dengan kemampuan perorangan/ organisasi dan keadaan pasar jahe.

PROSEDUR MEMBUAT TAJANIK (Tabungan Jahe Organik)
1. Membuka tabungan/ rekening dengan niat dan memantabkan hati dan mengisi tabungan pertama dengan cara membeli bibit jahe, menyiapkan wadah (polybag, karung, pot, kotakan dari batako atau bamboo), menyiapkan media, pupuk organik dan pupuk hayati. Jumlah dan bentuk wadah yang akan kita pilih sangat relative tergantung ketersedia bahan baku di sekitar kita dan ketersediaan luas tempat/ pekarangan rumah kita.
2. Mengisi tabungan harian dengan cara menyiram tanaman jahe kita ketika kekurangan air. Tindakan ini bisa dilakukan setiap hari, dua hari sekali atau tiga hari sekali tergantung pada keadaan musim.
3. Ivestasi bulanan. Agar tabungan kita semakin bertambah banyak maka kita harus mengisi saldo tabungan kita dengan menyiram dengan pupuk organik cair dan pupuk hayati buatan sendiri setiap bulan sekali atau kalau mau seminggu sekali akan lebih bagus.
4. Investasi tri wulanan. Setiap 3 bulan sekali kita harus menambahkan media tanam ke polybag jahe, agar tabungan kita semakin besar nilainya.
5. Pemangkasan dilakukan jika daun sudah mencapai lebih dari sepuluh helai, hal ini juga berfungsi agar memaksimalkan tabungan jahe organik kita.
6. Tabungan Jahe Organik (TAJANIK) bisa kita ambil setelah kita berinvestasi selama minimal 8 bulan. Atau jika kita ingin mendapatkan jumlah tabungan yang lebih banyak kita bisa menunda panen sampai 12 bulan atau lebih. Bahkan tabungan jahe organik ini bisa kita panen menunggu saat harga jahe tinggi.
Kenapa harus jahe ? kok bukan tanaman lainya seperti cabe, tomat, terong, atau tanaman obat yang lain seperti kunir, kencur, lengkuas, temulawak dll. Maspary memilih ini karena beberapa alasan :
1. Modal dan Resiko budidaya sangat kecil. Dengan modal yang murah kita sudah bisa membuat tabungan jahe. Kita bisa memperbesar tabungan sesuai dengan kemampuan modal kita. Resiko kerugian sangat kecil tidak seperti produk pertanian yang lain yang rentan dengan resiko kegagalan.
2. Jahe sangat mudah dibudidayakan. Dengan pemeliharaan yang minim hanya dengan penyiraman saja jahe sudah bisa tumbuh dengan baik. Berbeda dengan cabe dan tomat yang lebih sulit untuk membudidayakannya.
3. Hama dan penyakit sangat minim. Hama jahe biasanya ayam karena pemeliharaannya di pekarangan dan penyakitnya adalah layu busuk batang jika jahe sering terendam air. Tetapi dengan system TAJANIK biasanya jahe akan terhindar dari serangan layu busuk batang ini.
4. Sangat mudah mendapatkan Label Organik. Jahe organik bisa kita budidayakan dengan hanya memanfaatkan bahan-bahan orgaik/ limbah organik disekitar rumah kita.
5. Peluang pasar masih bagus. Sekarang banyak perusahaan farmasi Indonesia memerlukan pasokan jahe. Pasar-pasar lokal juga masih membutuhkan pasokan jahe.
6. Produksi dan Harga jual yang lebih bagus daripada tanaman farmasi yang lain. Dibanding dengan kunir dan lengkuas harga jahe selalu lebih tinggi. Sedangkan dibanding dengan kencur produksi jahe lebih tinggi.
7. Bisa di olah sendiri. Jika ingin mendapatkan nilai tambah tabungan jahe kita bisa mengolah sendiri hasil panen kita menjadi jahe instan atau sirup jahe. Dengan adanya nilai jual lebih tinggi pasti kita akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi pula dari pada hanya menjual jahe.
8. Tahapan budidaya jahe organik sangat sesuai dengan tahapan-tahapan orang menabung secara konvensional. Ada membuka tabungan, menabung harian, bulanan dan tri wulanan.
9. Panen bisa kita percepat atau kita tunda. Inilah nilai plus dari tabungan jahe organik (TAJANIK). Tidak seperti cabe, tomat dan sayuran lain ketika panen harus secepatnya kita jual kalau tidak ingin hasil panen kita busuk dan tidak laku.

TEKNIS BUDIDAYA SISTEM TAJANIK (Tabungan Jahe Organik)
Sistem budidaya jahe dengan system TAJANIK sebenarnya tidak berbeda jauh dengan budidaya jahe dilahan tegal pekarangan. Kita hanya memodifikasi teknis budidayanya agar mudah dikerjakan oleh wanita dan anak-anak bahkan oleh manula (manusia usia lanjut). Oleh karena itu sebaiknya dibudidayakan dalam pot/ polybag atau dalam petakan bertingkat dengan gedek atau batako.
1. Menyiapkan bibit jahe, sebaiknya jahe merah atau jahe emprit. Kedua jahe tersebut relative lebih tahan terhadap serangan penyakit dari pada jahe gajah. Bibit jahe kita basahi dengan larutan pupuk organik agar cepat tumbuh dan terhindar dari serangan penyakit. Setelah basah kita taburi dengan abu dan kita simpan pada tempat yang gelap dan lembab. Jaga kondisi bibit agar selalu lembab, tapi jangan direndam. Kita tunggu sampai bibit jahe tersebut mengeluarkan tunas.
2. Menyiapkan media tanam. Kita campurkan bokasi atau bahan organik yang sudah terfermentasi sempurna dengan tanah dengan perbandingan 1 : 3.
3. Menyiapkan tempat media tanam TAJANIK. Tempat media tanam tabungan jahe organik bisa berupa polybag dengan ukuran 40 cm X 60 cm atau pot yang seukuran dengan polybag tersebut. Bisa juga kita manfaatkan karung/ kandi bekas. Atau jika kita memiliki lahan yang lumayan luas kita juga bisa menggunakan petakan bertingkat. Maksudnya dengan petakan dengan ukuran 1,5 m X 3 m yang secara bertahap bisa kita susun lebih tinggi. Sebagai contoh kita bisa menggunakan batako atau bambu yang kita keprek (dalam bahasa banyumas namanya plupuh).
4. Memasukkan media tanam TAJANIK ke tempatnya. Pengisian media tahap pertama cukup setinggi 20 cm dulu.
5. Setelah bibit jahe tumbuh tunas, potong ruas yang ada tunasnya lalu tanam pada media tanam tersebut dengan jarak tanam 15-20 cm. Maksudnya 15 cm X 15 cm atau 20 cm X 20 cm.
6. Lalu kita siram dengan pupuk orgaik atau pupuk hayati. Ulangi penyiraman dengan pupuk tersebut setiap sebulan sekali.
7. Jaga kelembaban tanah media TAJANIK dengan cara menyiram dengan air biasa. Kalau ada juga boleh disiram dengan air cucian beras setiap seminggu sekali.
8. Setiap tiga bulan sekali kita lakukan pembubunan dengan cara menabur pupuk organic padat hingga rimpang yang muncul bisa terpendam Pemupukan cukup setinggi 10 cm dalam setiap tahap.
9. Pemangkasan dilakukan setelah tanaman jahe mempunyai lebih dari 10 helai. Batang dipangkas kira-kira 1/3 dari tinggi tanaman.
10. Setelah 8-12 bulan jahe sudah siap dipanen. Panen juga masih bisa ditunda sambil menunggu harga atau pasar yang bagus.

ANALISA USAHA TANI
A. Perorangan dengan asumsi 20 polybag/ karung :
Mengeluaran :
1/2 kg Bibit jahe @ 25.000 Rp. 12.500
20 karung/ polybag @ 1000 Rp.20.000
20 media @ 5000 Rp.100.000
12 bulan Pupuk organik cair/ hayati @ 2000 Rp. 24.000
Total Pengeluaran Rp.156.500


Hasil panen @ 5 Kg x 20 polybag x Rp.5000/ kg Rp. 500.000
Hasil bersih tabungan Rp.500.000 – Rp.156.000 Rp. 344.000
B. Perorangan dengan asumsi 1 kotak batako ukuran 1,5 X 3 m:
Pengeluaran:
2 Kg bibit jahe @ 25.000 Rp. 50.000
128 Batako @ 2500 Rp. 320.000
Media 10 karung + tanah Rp. 400.000
clip_image00212 bulan pupuk organic @ 10.000 Rp. 120.000
Total Pengeluaran Rp. 890.000
Hasil penjualan jahe 500 kg x Rp. 5000 Rp. 2.500.000
Hasil bersih tabungan Rp.2.500.000 – Rp.655.000 Rp. 1.610.000
CATATAN
1. Asumsi harga jahe dibuat terendah saat ini Rp.5000/ kg, sedangkan produksi sangat variatif tergantung cara perawatan, kualitas pupuk, besarnya media, serangan hama penyakit dan cuaca .
2. Memang hasil tidak terlalu besar tapi jika kita hitung dari nilai investasi maka perkembangan dananya bisa mencapai 200 %
3. Jika TAJANIK mau diterapkan dalam kelompok usaha/ kelompok tani maka pengelolaan bisa dilakukan secara fleksibel dan secara musyawarah. Sebagai contoh : Pengadaan bahan baku dan bibit serta penjualan dikoordinir oleh kelompok, akan tetapi keuntungan bersih dipotong 5-10 % untuk khas kelompok usaha. Atau mungkin bisa dibuat kesepakatan-kesepakatan yang lain yang tidak memberatkan anggota.
4. Pengadaan pupuk organik padat untuk media, pupuk organik cair/ hayati sebaiknya diadakan secara kolektif oleh kelompok agar kualitas hasil bisa seragam. Sedangkan anggota hanya diberi kewajiban untuk merawatnya saja.
5. Agar tidak terjadi permasalahan dikemudian hari maka sebaiknya dalam melakukan TAJANIK ini harus dicari kepastian pasar atau perencanaan pengelolaan hasil panen.

clip_image004
JAHE
Gambar : Penyusunan TAJANIK (Tabungan Jahe Organik) dalam karung


clip_image006
Gambar : TAJANIK (Tabungan Jahe Organik) dalam karung umur 1 bulanan



Gambar : TAJANIK (Tabungan Jahe Organik) kandi umur 4 bulanan



Gambar : TAJANIK (Tabungan Jahe Organi) dalam Batako umur 5 bulanan
clip_image010
JAHE DENGAN TANGGUL

Maspary berharap semoga tulisan ini bisa memberikan ide, inovasi dan motivasi pada masyarakat Indonesia, semoga bisa bermanfaat pada rekan-rekan Gerbang Pertanian semua dan pada diri maspary. Amiin
Sukses Petani Indonesia  !!
http://www.gerbangpertanian.com/2014/04/tabungan-jahe-organik-tajanik.html

Rabu, 22 Oktober 2014

BUDIDAYA JAHE MERAH DI POLYBAG DAN KARUNG

jahe brebes
REKKKK…. PIYE KABARE ??? AYOK NANDUR JAHE ABANG NANG POLYBAG!!!
Salah satu pembudi daya jahe merah, mengatakan menanam jahe merah dengan media karung atau polybag tidak ribet dan tidak memakan tempat besar namun hasilnya bisa tinggi. Misalnya jika menggunakan tanah di kebun, hasil yang didapat untuk sekali panen hanya 1-5 kg, sementara di dalam karung bisa lebih dari 20 kg.
Keuntungan lainnya, waktu tanam menggunakan media karung atau polybag lebih singkat, hanya 8-10 bulan. Sementara di dalam lahan kebun harus lebih dari satu tahun. Selain itu, lahan di kebun kurang bagus jika terus-terusan ditanam jahe, kualitas tanah akan berkurang, panas, dan unsur haranya habis.
Keuntungan menggunakan karung atau polybag simpel. Dia memberikan estimasi pengeluaran dan hasilnya, misalnya untuk satu karung diisi cukup dengan satu tunas dengan harga bibit kisaran Rp.400 hingga Rp.1.000 Dalam waktu 8 hingga 10 bulan atau paling lama 1 tahun, bisa menghasilkan minimal 20 kg. “Keuntungannya bisa dihitung sendiri, harga per kilogram jahe yang cukup tinggi dikalikan dengan jumlah karung yang tersedia.
Faktor yang Memungkinkan Budidaya Jahe Merah Menguntungkan
Mari kita urai beberapa yang mungkin akan menjadi faktor menguntungkan atau mendukung keberhasilan budidaya jahe merah
1. Permintaan terhadap Jahe Merah masih cukup tinggi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
2. Tanaman Jahe bisa tumbuh pada ketinggian 0 – 2.000 m.dpl. sehingga cakupan tempat budidaya relatif luas.
3. Teknis budidaya relatif mudah, dengan menggunakan media tanam di dalam polybag ataupun karung bisa dilakukan
4. Harga jual jahe merah menurut perkembangan pasar saat ini nilai ekonomi olahan lebih tinggi dibanding harga jahe mentah.
5. Belum begitu banyak yang melakukan budidaya jahe.
6. Biaya yang harus dikeluarkan relatif rendah. Kita hanya perlu menyediakan polybag atau karung, tanah, pupuk, dan bibit serta biaya pemeliharaan yang tidak begitu besar, apalagi bila dilakukan oleh kita sendiri.
video persiapan tanam jahe merah http://www.youtube.com/watch?v=OX7Sjl64fn0
Persiapan bibit.
Bahan bibit diambil dari kebun, dipilih dari tanaman yang sudah tua, berumur 10 bulan ke atas dan pilih fisiknya besar, warnanya cerah, sehat dan tidak terluka/lecet alias mulus abis. Setelah diseleksi, rimpang jahe di jemur tidak sampai kering, kemudian simpan dalam suhu ruang sekitar 1 – 1,5 bulan.
bibit jahe
CIMG1669


Perlakuan bibit.
Rimpang jahe simpanan di ambil setelah itu patahkan/potong dengan tangan, setiap potong memiliki 3-5 mata tunas setelah itu di jemur 1 hari. Keesokan harinya, potongan tersebut dimasukkan wadah/keranjang yang berlobang/karung goni lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1-2 menit, kemudian keringkan.
Persiapan bedeng semai dan penyemaian bibit.
Lahan bedengan bersihkan dari gulma dan ratakan, bagian dasar ditabur abu/sekam/gergajian setebal 5-10 cm. di atasnya beri lampisan tanah dan pasir halus/ladu tebal sekitar 5 cm lalu bibit taruh berjajar merata di atasnya. Kemudian ditutup dengan ladu. Pasang bambu di plengkung tinggi 40 cm kemudian tutup plastik. Penyemaian ini berguna buat berkecambah/tumbuh jadi serempak. Di persemaian kurang lebih sampai berumur 3 – 5 minggu siap tanam.
jahe merah
Media tanam.
Siapkan pupuk kandang, pasir halus, sekam bakar/abu, tanah, khusus untuk pemberian dolomit dan NPK: 1% dari semua campuran dan MOL (stater mikroba) setelah itu campur/aduk merata tutup dengan plastik, setiap pagi selama 7 – 15 hari media tanam aduk-aduk jangan lupa setelah selesai tutup plastik kembali. Setelah itu media siap digunakan
media tanam jahe
kompos
Penanaman
Persiapkan polibag plastik hitam ukuran 60 x 60 cm atau karung , kemudian di tekuk melebar masukkan media tanam yang telah disiapkan tanah campur kompos atau pupuk kandang.. seleksi bibit dipersemaian pilih yang sehat dan bongsor, dengan cara di congkel setelah itu tanam. Kemudian ditata rapi dalam bedengan. di atas bedengan pasang paranet tinggi 1.5 m guna peneduh/mengurangi terik dan curah hujan.
1532ce27360641ae753ec21daf0fb6cb

Perawatan
Perawatan yang dilakukan untuk penanaman jahe terbilang sederhana dan tidak ribet. Pembenihan dengan penyiraman dilakukan setiap 2 – 3 minggu dan dengan waktu yang sama siram air di campur pupuk organik media tanamnya pun bila ada hama dan penyakit segera di semprot insektisida atau fungisida organik. Setiap 25 hari sejak umur pertumbuhan tambahkan media tanam setinggi 10 cm dan bersihkan gulma di sekitar tanaman.
Pemanenan rimpang jahe merah dengan kualitas terbaik, didapat ketika masuk usia 9-10 bulan. Dengan cara sobek bagian tepi hingga tanah keluar, lalu pegang batang tanaman dan goyang-goyangkan pelan hingga tanah yang menempel di rimpang luruh. Pisahkan rimpang utama yang baik/super dengan rimpang pocelan, untuk menghindari penurunan kualitas jangan memotong memakai pisau atau benda logam, cukup pakai tangan dengan lembut.
jahe poly
CIMG1659
perlakuan pemotongan tanaman
perawatan jahe
Harapan,panen
Jahe merah di panen dalam umur 8-10 bulan, perhitungan sederhana setiap polibag, minimal menghasilkan rimpang jahe 10 kg @ 500 polibag = 5.000 kg jahe segar Rp. 8.000/kg x 5000 kg = Rp. 40.000.000,00 dikurangi Biaya produksi
Sedangkan dengan pengunaan karung bisa menghasilkan rimpang jahe 20 kg @ 500 karung = 10.000 kg jahe segar, anggaplah harga pasar minimal Rp. 8.000/kg x 10.000 kg = Rp. 80.000.000,00 dikurangi Biaya produksi….
jahe gajah dalam kemasan karung
hasil kemasan jahe gajah

Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Jahe merah
Analisa ini saya lakukan secara praktis berdasarkan rencana penanaman pada 100 karung media tanam. Yang diperhitungkan adalah total biaya yang dikeluarkan meliputi modal awal dan biaya pemeliharaan dibandingkan dengan target pemasukan uang berdasarkan hasil penjualan tanaman jahe.
1. Biaya yang di keluarkan meliputi :
• Karung : 500 karung x Rp. 100,- = Rp. 500.000,-
• Pupuk kompos + media : 500 karung x Rp. 3.500- = Rp. 1.750.000,-
• Pupuk NPK : 500 karung x Rp. 2.000,- = Rp. 500.000,-
• Bibit Jahe : 500 karung x Rp. 1.000,- = Rp. 500.000,-
• Pupuk Cair / MOL : Rp.100.000,-
• Lain-lain : = Rp.500.000,- TOTAL Biaya yang sudah dan akan saya keluarkan = Rp.3.850.000,-

2. Hasil Penjualan Jahe Merah
Berdasarkan pengalaman di tempat lain dan informasi dari petani jahe merah yang sudah berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah per karung atau polybag dengan cara di atas dapat mencapai 15-25 kg/karung.
Jadi asumsi perkiraan total hasil panen 500 karung x 20 kg = 10.000 kg
Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.10.000Rp.15.000,- tergantung pembeli dan kualitas tentunya. harga jual yang akan saya peroleh anggap saja rendah yaitu Rp. 8.000,-/kg (berdasar informasi pengepul minimal Rp.8.000,-/kg).
Hasil penjualan : 10.000 kg x Rp. 8.000 = Rp. 80.000.000,-
Keuntungan atau laba : Rp. 80.000.000,- – Rp. 3.850.000,- = Rp. 76.250.000,-

GAJIAN TIAP BULAN.
Banyak orang beranggapan “bertani itu tidak bisa memberi penghasilan tiap bulannya”, Bertani hanya memberi penghasilan pas pada waktu panen saja. Menurut saya anggapan ini 100% salah, Ya salah satunya dengan cara menanam jahe dengan media karung/glangsing/polibag.
Caranya tiap bulannya kita musti tanam jahe ya misal 20-50 polibag/karung. Jadi diawal tiap bulannya kita tanam jahe. Contoh misal bulan januari minggu awal kita tanam 50 polibag/karung jahe, maka bulan februari di minggu awal berikutnya kita tanam lagi 50 polibag/karung, begitu juga bulan maret dan bulan-bulan berikutnya.
Kalau tanam terus kapan panennya rekkk..?
Biasanya jahe sudah bisa dipanen di usia 8-10 bulan, lebih baik kwalitasnya jika panen di usia 10 bulan saja supaya jahe matang tua sempurna
Untuk skema tanam dan waktu panen bisa dilihat dari tabel di bawah ini.
Waktu Tanam         Jumlah Tanam           Waktu Panen
Januari                        50 Karung                  November
Februari                      50 Karung                  Desember
Maret                           50 Karung                    Januari
April                             50 Karung                   Februari
Mei                               50 Karung                     Maret
Juni                              50 Karung                      April
Juli                               50 Karung                       Mei
agustus                        50 Karung                      Juni
September                  50 Karung                      Juli
Oktober                       50 Karung                  Agustus
November                   50 Karung               September
Desember                   50 Karung                 Oktober
Hitung-hitunganya gimana? berapa rupiah yang kemungkinan bisa kita hasilkan tiap bulan.
Modal Tiap bulannya :
Bibit jahe 50 rimpang x Rp.1.000,- Rp. 50.000 === > ( sekitar 1,5 – 2 kg jahe )
Polibag/karung 50 x Rp.1.500 Rp.75.000
Media Tanam 50 x Rp.2500 Rp. 125.000
Pupuk Cair / Mol Rp. 50.000
TOTAL Rp. 300.000,-
Hasil tiap bulannya :
Tanam jahe media karung bisa menghasilkan 10-25 kg tiap karungnya. Tapi disini kita ambil contoh hasil terendah saja misalkan saja 1 karung menghasilkan 10 kg jahe dan harga jual per kilo jahe tingkat pengepul Rp.8.000.
Maka : 50 karung x 10 kg = 500 kg
500kg x Rp.8.000 = Rp. 4.000.000 – Rp. 300.000 = Rp. 3.700.000
Jadi bisa kita ketahui nantinya mulai bulan november sampai terus kedepan kita akan mendapat penghasilan
Rp. 3.700.000. hasil ini bisa lebih jika hasil panen kita bisa maksimal dan harga jual jahe naik

jahemerahgede
hasil panen jahe
PIYE DULUR AYOK NANDUR JAHE ABANG…. Untuk pemasaran nanti bisa kontak kesini… akan dibantu untuk mencari Link pemasaran!!